DESAKU PEDULI ALAM
Desaku
Lindungi Alamku, sebenernya begini buat
teman – teman yang mau baca, atau mau di bacain ? HHaa :D saya jelasin
dehh.
Desaku
ini desa kecil di Kawasan Hutan daerah Selatan Jawa *****, desa ini penuh
dengan pohon – pohon yang rindang. Pokonya kawasan kehidupanlah hutan ini, tak
tahu kenapa waktu itu ada penebangan besar – besaran, satu (1) hectare hutan –
hutan di tebang.
Waah
semua orang resah !, terutama kakek “duh
gimana nih, ko pemerintah asal tebang saja, ?” … beberapa hari kemudian “Banjir bandang terjadi”, nah yang saya rasakn
kesal … mmmm “kenapa hutan harus di tebang ? “ apa tak ada alternative lain ? ...
selang satu bulan kemudian.
Perusahaan yang mengelola kayu – kayu itu ingin menebang 100 hektare ... bayangin cobaa,
ngga gila tuh ? “tapi kita juga sebagai penduduk ngga bodoh juga” ! saya duduk
di kelas 5 SD waktu itu. Dulu itu nggak belajar, tapi malah ngebahas hutan kali
tuh, bu guru ! “bayangin coba ke pendidikan aja sampe kepengaruhi, gini
ceritanya :
“Asalamualaikum
Anak – Anak” , blaa blaa blaaa .. ibu itu bicara kesini kesitu ujung – ujungnya
sampai juga tuh ngebahas hutan. Katanya “Anak – anak yang ibu cintai, hutan itu
harus dijaga, karena dari situlah kita hidup, air dari sana, makan dari sana,
kalau tak ada hutan dari mana kita biasa hidup”?
Antaa bertanya : “emang kenapa gitu bu” ?
Bu guru :“ kalian kan generasi
penerus harus bias menjaga Alam”
Antaa :
“ Ohhh, iaa dong bu , Tentunya harus…
bu guru menjawab.
“Anak – Anak jika ada yang minta tanda
tanganin surat, jangan di tanda yah, sampein sama ibu/ bapak kalian dirumah”
Antaa : iaa , buu..
Tak
lama, bell berbunyiii “teriakan Hoorayy tersorak dari segala penjuru” sekolah
hari itu terasa berbeda, pulangnyapun tak seperti biasanya, aku ( Antaa ) pulang
sambil jalan kaki dan bertanya – tanya “Apa maksud ibu guru tadi yah?” ahh.. sampain aja sama Ibu/ bapak, mudah – mudahan
tahu … beberapa waktu aku sampai dirumah, pintu terkunci .. hening rasanya
rumahku, aku bergegas pergi ke rumah nenekku :
Antaa
: “Mihh .. tadi di sekolah’
“kata buguru hati – hati kalo ada yang minta tanda tangan, apa maksudnya mihh ?
Nenek : “ iaa Ade, Mihh juga udah tahu
kok.”
Ntaa
: “ Ahhaa .. ? “ maksudnya
apa sih mihh, tanda tangan dan sangkut pautnya sama hutan ?” ..
Nenek : “ udahlah nanti kamu juga tahu
kok” …
waktu berlalu tak terasa, beberapa saat itu sempat aku
dengar berita ada demo dari masyarakat
desa, sampai seluruh samping jalanan di tempel dengan poster – poster “LINDUNGI
ALAMKU” wah disana rasanya bangga, punya keluarga dan masyarakat yang peduli
alam. tak lama dari itu aku dengar, Perusahaan
yang mau menebang tidak akan jadi menebang hutan 100 hektare itu. Nahh, tanpa
tahu sebabnya, aku sebagai masyarakat yang kritis :D . mencari – cari tentang
penebangan di kawasan hutan, tentunya di Bang Google … ehh tahu – tahu sudah
ada aja informasi penebangan didaerahku, diantaranya :
“surat
pengajuan jangan tebang hutan kami.”
Ternyata
itu surat dari masyarakat kami yang diperuntukan kepada gubernur, ! nah bangganya saya Pemerintah merespon ini “yaa .. tentunya kami juga mendukung
masyarakat tentang pedulinya alam, dan tentunya masih banyak alternative lain
tanpa harus menebang pohon, lagi pula dampaknya sangat berkepanjangan pada
lingkungan” tegas pemerintah : di media itu : .. mendengar itu huuuhh perasaan
haru menggebu, rasa radang menghilang … kini masyarakat kami yang resah berubah
menjadi masyarakat yang tenang. Poster –
poster dan pajangan penolakan penebangan
pun hilang, setelah restu dari pemerintah tadi yang juga berkata: “masyarakat
desa ini patut di apresiasi”.
Pokok
utamanya sekarang ini lestarinya alam kurang terjaga, jadi kita sebagai
masyarakat harus peduli dan menjaga alam dengan baik. Karena alam yang
menyediakan kehidupan bagi umat manusia.
Mungkin ini yang bisa
saya berikan buat sahabat – sahabat pembaca.
Kritik dan saran
Informatikaciamistmr.blogspot.com / blog saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar